Mesir Pra Islam


Pendahuluan
Mesir Kuno adalah peradaban yang tumbuh subur dari hulu Sungai Nil sampai wilayah deltanya di Laut Tengah.Sungai Nil adalah sungai terpanjang di dunia yaitu mencapai 6400 kilometer.Sungai Nil bersumber dari mata air di dataran tinggi Pegunungan Kilimanjaro di Afrika Timur.Ada empat Negara yang dilewati sungai Nil yaitu Uganda, Sudan, Ethiopia dan Mesir. Peradaban Mesir Kuno bertahan lebih dari 3000 tahun sehingga peradaban Mesir Kuno disebut sebagai peradaban kuno terlama di dunia, sekitar tahun 3300 SM sampai 30 SM.
Oleh karena hujan musiman di Afrika, setiap tahun aliran Sungai Nil membanjiri tepi sungai. Menurut mitos, air sungai yang mengalir terus tersebut adalah air mata Dewi Isis yang selalu sibuk menangis dan menyusuri sungai Nil untuk mencari jenazah puteranya yang gugur dalam pertempuran. Ketika luapan air menyusut, tanah tersebut menjadi subur karena humus yang dibawa oleh aliran sungai.Sama seperti di Mesopotamia, daratan sungai Nil juga membutuhkan pengelolaan yang cermat.Efek peristiwa alami ini memungkinkan orang Mesir Kuno mengembangkan suatu perekonomian yang berdasar pada hasil pertanian.
Ketika para petani telah mempunyai surplus pangan dan waktu luang barulah mereka membangun kebudayaan; perdagangan, administrasi, seni, arsitektur, dan lain-lain.Sungai Nil juga digunakan sebagai jalan raya air untuk transportasi.
Ada beberapa faktor alam lain yang menjadikan Mesir sebagai peradaban besar. Kebanyakan daerah Mesir beriklim tropis, ini dapat dilihat dari lamanya matahari bersinar. Mesir memiliki musim panas lebih lama dari musim dingin, dengan sekitar 12 jam sinar matahari per hari pada musim panas, dan sekitar 10 jam sinar matahari per hari pada musim dingin.




Mesir pra-Islam

A.    Periode Dinasti Awal

Periode Dinasti Awal adalah puncak dari evolusi berlangsung budaya, agama dan politik, sulit untuk menentukan awal sebenarnya. Dahulu kala, Mesir terbagi dalam dua bagian, yaitu Mesir Bawah (Lower Egypt), merupakan hilir Sungai Nil, yang terletak di Utara dekat Laut Tengah, dan Mesir Atas (Upper Egypt), yang terletak di Selatan lebih dekat hulu Sungai Nil.Sekitar 3000 SM, pada awal Zaman Perunggu, raja Mesir Atas menaklukan raja Mesir Bawah dan membuat Mesir menjadi satu kerajaan, yang disebut Mesir.Pemimpin kerajaan ini kemudian disebut Firaun (Pharoh).Menurut tradisi Mesir Kuno, raja pertama yang memerintah atas seluruh Mesir adalah seorang yang bernama Menes.[1]
B.     Periode Kerajaan Tua (Old Kingdom)
Lahirnya kerajaan Mesir Tua setelah Menes berhasil mempersatukan Mesir Atas dan Mesir Bawah. Sebagai pemersatu, ia diberi gelar Nesutbiti dan digambarkan memakai mahkota kembar.
Kerajaan Mesir Tua disebut zaman Piramida, karena pada masa inilah dibangun piramida-piramida terkenal, misalnya piramida Saqqarah dari Firaun Joser.Piramida di Gizeh adalah makam Firaun Cheops, Chifren dan Menkawa.Firaun terakhir di Kerajaan Lama adalah Pepi II, yang baru berusia enam tahun ketika dinobatkan sebagai Firaun. Ibunya, Ankhesenpepi II, barangkali adalah yang sebenarnya memegang kekuasaan atas nama putranya. Ia kemungkinan telah terbiasa pada gagasan mengenai perempuan yang berkuasa. Ibu Ankhesenpepi II, Nebet, menjadi wazir bagi kakek Pepi II, Pepi I. Ankhesenpepi II mungkin berkuasa hingga Pepi II tumbuh dewasa, atau setelah ia meninggal. Setelah kematiannya, Pepi II secara berangsur-angsur kehilangan kekuasaannya, dan orang-orang kaya lainnya di Mesir mulai mengendalikan wilayah mereka sendiri layaknya raja.Ini disebut Periode Peralihan Pertama.

C.    Periode Peralihan Pertama
Pada kira-kira tahun 2134-2040 SM yang digolongkan sebagai Periode Peralihan Pertama, kekuasaan para firaun mengalami penurunan. Runtuhnya kerajaan Mesir Tua disebabkan karena sejak tahun 2500 SM  pemerintahan mengalami kekacauan. Bangsa-bangsa dari luar misalnya dari Asia Kecil melancarkan serangan ke Mesir.Para bangsawan banyak yang melepaskan diri dan ingin berkuasa sendiri-sendiri.Akhirnya, terjadilah perpecahan antara Mesir Hulu dan Mesir Hilir.Mungkin karena selama puluhan tahun aliran sungai Nil amat berkurang dan terjadi bencana lapar.Dan sekali lagi Mesir dibagi menjadi dua kerajaan.

D.    Periode Kerajaan Tengah (Middle Kingdom)
Kerajaan Mesir Tengah dikenal dengan tampilnya Sesotris III.Ia berhasil memulihkan persatuan dan membangun kembali Mesir. Tindakannya antara lain; membuka tanah pertanian, membangun proyek irigasi, pembuatan waduk dan lain-lain. Ia meningkatkan perdagangan serta membuka hubungan dagang dengan Palestina, Syiria, dan pulau Kreta. Sesotris III juga berhasil memperluas wilayah ke selatan sampai Nubia (kini Ethiopia).Kemakmuran di masa Kerajaan Tengah tidak begitu lama.Pemerintahan anak lelaki Senurset III, Amenemhet III, merupakan masa akhir puncak kejaayaan Kerajaan Lama. Setelah ia meninggal, kekuasaan Fir’aun untuk mempertahankan negerinya dari serbuan bangsa luar semakin lemah[2].
Kesulitan yang terkait dengan pergantian kekuasaan merupakan salah satu factor yang melemahkan Kerajaan Lama. Amenemhet III selama empat puluh lima tahun.  Setelah ia meninggal, penggantinya, Amenemhet IV merupakan seorang pria yang tua, meninggal hampir seketika ia dimahkotai, dan istrinya, Ratu Sobeknefru, menggantikanya. Dalam tradisi masyarakat Mesir kuno, duduknya seorang wanita di atas takhta adalah sebuah tanda adanya suatu kesulitan serius di istana[3].
Manetho memulai suatu dinasti baru setelah Ratu Sobeknefru, karena tidak adanya pewaris laki-laki di kalangan istana.Raja yang naik tahta untuk mengawali Dinasti Ketiga Belas adalah seorang yang tidak jelas, layaknya banyangan yang didukung oleh segelintir orang.Kemudian terjadi kerusuhan di berbagai wilayah bagian Mesir.Runtuhnya benteng pembatas antara Delta dengan daerah orang Asia di timur menjadi factor utama masuknya bangsa Semit Asia ke Mesir.Awalnya bangsa Semit Asia menetap bersama dengan orang Mesir, sebagian ada yang mengembara.Sekitar tahun 1720, sekawanan pengembara menyerbu dan membakar sebagian Memphis, ibu kota Mesir yang lama.[4]Mereka berperang dengan kuda dan kereta, suatu keunggulan yang mengimbangi jumlah mereka yang kecil.
Seiring melemahnya kekuatan Dinasti Ketiga Belas, munculah dinasti baru di Mesir, yaitu Dinasti Keempat Belas.Sekitar tiga puluh tahun kemudian, munculah dinasti baru di samping Dinasti Ketiga Belas dan Keempat Belas, yaitu Dinasti Kelima Belas.Raja dinasti ini bernama Sheshi, dengan cepat ia membangun sebuah bala tentara dan mulai memperluas wilayah. Dua puluh tahun Dinasti Kelima Belas lahir, mereka dapat menghancurkan Dinasti Ketiga Belas dan Empat Belas. Menurut Manetho, Sheshi adalah seorang yang asing, ia dan para pengikutnya berasal dari sebuah suku yang disebut “Pangeran Gurun”, atau Hykau-khoswet; orang Hyksos.[5]Matetho juga menganggap bahwa orang-orang Hykos juga misterius, tak banyak informasi mengenai kapan orang-orang Hyksos mulai memasuki wilayah Mesir.[6]Dengan hancurnya Dinasti Ketiga Belas oleh serangan mendadak bangsa Hyksos menjadikan masa pemerintahan Kerajaan Tengah runtuh.



E.       Periode Peralihan Kedua
Kira-kira tahun 1640-1532 SM yang disebut Periode Peralihan Kedua, kekuasaan dialihkan ke beberapa raja lokal.Kekuatan Mesir pada saat itu berada di Thebes, karena selama periode Pertengahan Kedua, bangsa Hyksos dari utara menginvasi Mesir dan menguasai Mesir Bawah untuk sementara waktu[7]. Raja Hyksos kelima, Apepi I ingin melakukan penyerang ke wilayah Thebes yang saat itu diperintah oleh Sequenere.[8] Saat pertempuran terjadi, Seaquenere terbunuh dan pasukan Thebes mundur. Untuk mengisi kekosongan, anak Sequenere, Kahmose naik tahta dan mulai membuat rencana untuk membalas kematian ayahnya.Dan Sekitar 1500 SM, Raja dari Thebes Kahmose lalu kemudian saudaranya, Ahmose secara berangsur angsur berhasil mengusir bangsa Hyksos dari Mesir.Ahmose memerlukan dua puluh tahun untuk merebut kembali Mesir Hilir.Ia tidak menikmati kedudukanya sebagai raja seluruh Mesir untuk waktu yang lama. Tetapi berkat jasanya, Mesir dapat disatukan kembali dalam satu negara yang disebut Kerajaan Baru.

F.      Periode Kerajaan Baru (New Kingdom)
Pada tahun 1532 SM Kerajaan Baru dimulai ketika raja pertama Dinasti Kedelapan Belas, Ahmose I, menyelesaikan pengusiran Hyksos dari Mesir, yang telah dimulai oleh saudaranya Kahmose. Sepanjang Dinasti Kedelapan Belas, orang Mesir mulai menggunakan istilah Firaun.
Dalam susunan pemerintahan di Mesir, Raja disebut Firaun.Ia menempati puncak kekuasaan yang dipegangnya secara mutlak. Ia juga dianggap sebagai dewa. Segala segi kehidupan di Mesir diatur dengan Firaun.[9]
Banyak perluasan kerajaan dilakukan.Mesir di bawah Dinasti Kedelapan Belas mengawasi suatu area yang meluas ke selatan, ke tempat yang kini disebut Sudan, dan ke timur, ke wilayah Timur Tengah.Dinasti Kesembilan Belas, Thutmosis I, berhasil menguasai Mesopotamia yang subur.Dinasti Kedua Puluh, Thutmosis III, merupakan raja terbesar di Mesir.Batas wilayah kekuasaannya di timur sampai Syria, di selatan sampai Nubia, di barat sampai Lybia dan di utara sampai pulau Kreta dan Sicilia. Karena tindakannya tersebut, ia diberi gelar “Napoleon dari Mesir”. Thutmosis III juga dikenal karena memerintahkan pembangunan Kuil Karnak dan Luxor. Setelah pemerintahan Thutmosis III, maka pemerintahan dilanjutkan oleh Amenhotep IV, kaisar ini dikenal memperkenalkan kepercayaan yang bersifat Monotheis, yaitu hanya menyembah Dewa Aton (dewa matahari) yang merupakan roh dan tidak berbentuk. Dan pemerintahan terakhir dipimpin oleh Ramses II, ia dikenal membangun bangunan besar bernama Ramesseum dan Kuil serta makamnya di Abu simbel. Ia juga pernah memerintahkan penggalian sebuah terusan yang menghubungkan daerah sungai Nil dengan Laut Merah, namun belum berhasil.[10]
 Tiap dinasti sebetulnya jarang puas dengan kekuasaan dan kekayaannya.Akibat kerakusan itu mereka mulai berperang dan memperluas wilayah.Bangsa-bangsa yang menempati wilayah selatan, utara, barat, dan timur dijajah, dirampas hartanya dan rakyatnya dipakai sebagai budak.Dan juga serbuan bangsa dari luar memperparah kondisi Mesir yang saat itu lemah karena tidak mempunyai pengganti yang sepadan setelah di tinggal oleh Ramses II.Akhirnya serangan tersebut mengakhiri masa Dinasti Kesembilan Belas di Mesir.Tetapi Mesir kembali kondusif setelah Setnakhte naik tahta.[11]Ia memimpin bala tentara untuk menyerbu orang-orang yang menerobos masuk melalui Delta.
Setelah ia meninggal, Setnakhte dogantikan oleh anaknya yang mengambil nama Ramses III. Pada awal mula pemerintahanya, Ramses III tidak mengalami permasalahan yang serius dalam mengurus negerinya. Tetapi saat tahun kelimanya memerintah, ia direpotkan dengan serangan dari suku-suku Libya, dan yang paling serius adalah serangan aliansi dari suku-suku Afrika dan para pelaut bayaran (Mycenas)yang jumlahnya sangat besar. Tetapi tentara Ramses III dapat mengalahkan pasukan aliansi dengan baik.[12]
G.    Periode Akhir
Kekuatan Mesir tidak disegani lagi oleh bangsa-bangsa lain. Bahkan Mesir berhasil dijajah dan dikuasai oleh beberapa bangsa; Nubia, Assyria, Persia, dan Yunani (Macedonia).
Tahun 332 SM, Raja Macedonia, Alexander Agung menaklukkan Mesir dan memasukannya ke dalam Kerajaan Hellenistiknya.Ketika Alexander meninggal tahun 332 SM, temannya, Jendral Ptolemeus menjadi gubernur Mesir. Pada 305 SM, ia menjadi raja Mesir, dengan begitu didirikanlah dinasti firaun Ptolemeus. Para penguasa Hellenistik memegang kekuasaan di Mesir selama hampir 300 tahun.Pada masa terakhir pemerintahan dinasti Ptolemeus, Mesir diperintah oleh seorang firaun perempuan, Cleopatra VII.[13]
H.    Kekuasaan Romawi (30 SM-700 M)
Ketika Julius Caesar memperoleh kekuasaan di Romawi, sekitar 50 SM, para Firaun Ptolemeus, yaitu para raja Mesir dari etnis Yunani, amat sangat lemah dibanding Romawi.
Ketika Julius Caesar mengunjungi Mesir, ratu Mesir Ptolemeus, Kleopatra VII, meminta Caesar membantunya dalam perang saudara melawan saudara sekaligus suaminya yang masih remaja, Ptolemeus XIII.Julius Caesar setuju dan membantu Kleopatra berkuasa, tapi kemudian menempatkan pasukan Romawi di Mesir, serta membawa Kleopatra ke Roma sebagai kekasih.Ketika Julius Caesar dibunuh di Roma pada 44 SM, Kleopatra pulang ke Mesir bersama pemimpin Romawi lainnya, Marcus Antonius, yang kemudian menjadi kekasih Kleopatra.Kleopatra memerintah Mesir selama empat belas tahun, memperoleh empat anak dan memimpin negaranya dengan sukses sambil melakukan manuver-manuver politik terhadap Romawi supayaMesir bisa tetap merdeka.
Akan tetapi, dalam perang saudara antara keponakan Julius Caesar, Kaisar Augustus, melawan Marcus Antonius, pihak Mesir yang dipimpin Antonius dan Kleopatra mengalami kekalahan.Mereka bunuh diri (atau dibunuh) pada 30 SM, dan setelah itu Mesir dikuasai penuh oleh Romawi.Romawi menganggap Mesir amat berharga karena daerah tersebut amat subur dan menghasilkan begitu banyak bahan pangan.Sejumlah banyak makanan, terutama gandum (untuk dibuat menjadi roti), dikirim dari Mesir ke Roma sebagai pajak dalam kapal-kapal besar. Untuk memudahkan pengumpulan dan pengiriman pajak ini, Romawi mendirikan pemerintahan bergaya Romawi di Mesir,
Sekitar 300-400 M, sebagian besar orang Mesir menerima agama Kristen. Ada petikaian mengenai jenis Kristen apa, entah Arian atau Katolik, yang dianggap benar di Mesir.
Setelah Roma ditaklukan oleh Ostrogoth pada 476 M, pengiriman gandum dari Mesir dialihkan ke ibukota baru Romawi di Konstantinopel, dekat Laut Hitam, di tempat yang kini menjadi Turki. Romawi menguasai Mesir hingga sekitar 700 M, selama kira-kira 700 tahun, hingga bangsa Arab menyerbu dan menaklukan Mesir.
Peninggalan Mesir Kuno
a)     Tulisan
Masyarakat Mesir mengenal bentuk tulisan yang disebut Hieroglyph berbentuk gambar.Tulisan hieroglyph ditemukan di dinding piramida, tugu obelisk[14]maupun daun papirus.Huruf hieroglyph terdiri dari gambar dan lambang berbentuk manusia, hewan dan benda-benda.Setiap lambang memiliki makna.Tulisan ini kemudian berkembang menjadi lebih sederhana yang dikenal dengan tulisan hieratic [15]dan demotis[16].Huruf-huruf Mesir itu semula menimbulkan teka-teki karena tidak diketahui maknanya.Secara kebetulan ketika Napoleon menyerbu Mesir pada tahun 1799, salah satu anggota pasukannya menemukan batu besar berwarna hitam di daerah Rosetta.
Batu itu kemudian dikenal dengan nama batu Rosetta yang memuat inskripsi dalam tiga bahasa. Dengan terbacanya isi batu Rosetta, terbukalah tabir mengenai pengetahuan Mesir kuno yang kita kenal sampai sekarang.Selain di batu, tulisan Hieroglyph juga ditemukan di kertas yang terbuat dari batang papirus.

b)     Sistem Kalender
Masyarakat Mesir mula-mula membuat kalender bulan berdasarkan siklus peredaran bulan selama 29,5 hari. Karena dianggap kurang tetap, kemudian mereka menetapkan kalender berdasarkan kemunculan bintang anjing (Sirius) yang muncul setiap tahun. Mereka menghitung satu tahun adalah 12 bulan, satu bulan 30 hari dan lamanya setahun adalah 365 hari yaitu 12 x 30 hari lalu ditambahkan 5 hari.
Penghitungan kalender Mesir dengan sistem Solar kemudian diadopsi oleh bangsa Romawi menjadi kalender Romawi dengan sistem Gregorian. Sedangkan bangsa Arab kuno mengambil alih penghitungan sistem lunar menjadi tarik Hijrah.

c)      Seni bangunan (Arsitektur)
Dari peninggalan bangunan-bangunan yang masih bisa disaksikan sampai sekarang menunjukkan bahwa bangsa Mesir telah memiliki kemampuan yang menonjol di bidang matematika, geometri dan arsitektur.
Peninggalan bangunan Mesir yang terkenal adalah piramida dan kuil yang erat kaitannya dengan kehidupan keagamaan.Piramida dibangun untuk tempat pemakaman Firaun.Arsitek terkenal pembuat piramida adalah Imhotep.Bangunan ini biasanya memiliki kamar bawah tanah, pekarangan dan kuil kecil di bagian luarnya.[17]
Piramida terbesar adalah makam raja Cheops, yang tingginya mencapai 137 meter di Gizeh. Selain Cheops, di Gizeh juga terdapat piramida Chefren dan Menkaure. Di Saqqara juga terdapat piramida firaun Joser.
Selain piramida, bangunan Mesir biasanya besar-besar.Yang khas ialah kuil untuk bermacam-macam dewa.Tiang-tiang kuil itu besar-besar, yang kelak terlihat pengaruhnya pada seni bangunan Yunani. Kuil terbesar dan terindah adalah kuil Karnak untuk pemujaan Dewa Amon Ra. Kuil Karnak panjangnya ±433 meter, tiang-tiangnya setinggi 23,5 meter dengan diameter ±6,6 meter. Tembok, tiang dan pintu gerbang dipenuhi dengan lukisan dan tulisan yang menceritakan pemerintahan raja.

  
Daftar Pustaka
Clarke, Somers; R. Engelbach ,1990, Ancient Egyptian Construction and Architecture. New York,  Dover Publications.
Redford, Donald B., 1992 ,Egypt, Canaan, and Israel in Ancient Times, United Kingdom, Princeton University Press.
Shaw, Ian, 2003, The Oxford History of Ancient Egypt, United Kingdom, Oxford University Press.
Tim BSB (Belajar Sambil Bermain),2011, Sekilas Sejarah Dunia, Bali : Yayasan Gemah Ripah.
Tyldesley, Joyce A., 2001, Ramesses: Egypt's greatest pharaoh, Harmondsworth, England: Penguin .
Wise Bauer,Susan,2015, Sejarah  Dunia  Kuno: Dari Cerita Cerita Tua Hingga Jatuhnya Roma Jakarta, PT Elex Media Komputindo.




[1]Ian Shaw”The Oxford History of Ancient Egypt”(England: Oxford University Press, 2003),hal.78-80
[2] Susan Wise Bauer, “Sejarah  Dunia  Kuno: Dari Cerita Cerita Tua Hingga Jatuhnya Roma” ( Jakarta, PT Elex Media Komputindo ,2015) hal, 197
[3]Ibid, hal. 197
[4]Ibid, hal. 198
[5]Ibid, hal. 198
[6] Donald B. Redford, “Egypt, Canaan, and Israel in Ancient Times” (United Kingdom, 1992) hal,98-99.
[7]Ibid, hal. 201
[8] Susan Wise Bauer, “Sejarah  Dunia  Kuno: Dari Cerita Cerita Tua Hingga Jatuhnya Roma” ( Jakarta, PT Elex Media Komputindo, 2015) hal 201
[9]Tim BSB (Belajar Sambil Bermain),Sekilas Sejarah Dunia, (Bali : Yayasan Gemah Ripah, 2011), hal. 34
[10]Joyce A Tyldesley. “Ramesses: Egypt's greatest pharaoh”(Harmondsworth, England: Penguin ,2001) hal. 76–77
[11] Susan Wise Bauer, “Sejarah  Dunia  Kuno: Dari Cerita Cerita Tua Hingga Jatuhnya Roma” ( Jakarta, PT EleX Media Komputindo, 2015) hal, 309
[12]Ibdi, hal .311
[13]Tim BSB (Belajar Sambil Bermain),Sekilas Sejarah Dunia, (Bali : Yayasan Gemah Ripah, 2011), hal. 34-35
[14]Obelisk yaitu tugu batu yang tinggi dan ujungnya runcing untuk pemujaan
[15]Hieratis yaitu tulisan suci yang digunakan oleh pendeta.
[16]Demotis yaitu tulisan rakyat untuk menuliskan kegiatan atau hal-hal duniawi.
[17]SomersClarke,  R. Engelbach, “Ancient Egyptian Construction and Architecture”.  (New York: Dover Publications ,1990), hal 94-97

Komentar

  1. JOIN NOW !!!
    Dan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
    Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
    BURUAN DAFTAR!
    dewa-lotto.name
    dewa-lotto.org

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer